12 comments
  1. bolehlah awalnya MTS perannya seperti itu, malah harus bersyukur apalagi jika akhirnya sekolah tersebut bisa merubah murid-muridnya yang semula berperilaku negatif menjadi perilaku yang positif dan agamis. Dan keyataannya di kota Malang saat ini sekolah-sekolah madrasah sejajar dengan sekolah-sekolah lainnya bahkan ada diantaranya malah menjadi sekolah favorit lo bukan sekolahan alternatif, tak perlu berkecil hati sobat.
    salam

    BalasHapus
  2. Se7 sma koment di atas ane,ga smua mts hanya skdr alternatif,bahkan di daerah ane mts jadi primadona. salam

    BalasHapus
  3. saya alumni MTsN....

    sekolahnya tetep keren n bermutu :-D

    BalasHapus
  4. wah kalau cara pemikiran begitu niat belajar pun sulit didapat, memang kebanyakan anak2 di usia seperti itu pinginnya lebih suka bermain ketimbang bersekolah. Karena belum memahami benar arti dari sekolah tersebut tanpa pengarahan dari para orang tua sebelum memasuki ke jenjang untuk menambah ilmu.
    Alangkah baiknya jika kita nanti punya buah hati ajarkanlah apa itu namanya sekolahan.

    BalasHapus
  5. sebenarnya apa bedanya smp sama MTs si,,

    BalasHapus
  6. Aku pernah lo ngajar dikeduanya dan memang tidak bisa dipungkiri hal-hal tersebut adalah realita itu juga karena anggapan orang Islam sendiri yang menganggap MTS cuma pilihan kedua jika atau pelarian jika nggak ada smp negeri yang nerima anak mereak

    BalasHapus
  7. Sebenarnya jika memang sekolah itu kualitasnya bagus, pasti jadi piliha pertama sob, kayak di solo ada sd islam Al azhar, SD Takmirul yang jadi favorit. Semoga MTs juga bisa menjadi pilihan pertama.

    BalasHapus
  8. iya,mts g sllu jd plihan alternatif

    BalasHapus
  9. Drs. Zainal Kepala Sekolah MAN Malang I Jalan Baiduri Bulan Tlogomas, ..sudah lalim ngobrolnya sangat buruk dan menyakitkan. Bagaimana bisa dicontoh dan diikuti oleh guru dan karyawan???

    BalasHapus
  10. masi banyak gan buat infonya,.!!!!

    BalasHapus