[Garis Horizon] Pagi hari yang normal di Jakarta pada tanggal 26 Mei 2012. bertepatan dengan hari saya tes masuk kuliah kelas ekstensi di Universitas Indraprasta PGRI.
pagi -
bangun lebih pagi dari biasanya hanya untuk mandi, dan mempersiapkan alat tulis untuk mengikuti tes. naik metromini, ikut tes, dan pulang lagi.
siang -
maen game DOTA sebentar dengan temen kos. kecapean dan akhirnya ketiduran dengan laptop menyala.
sore -
seorang temen kerja, yang kosannya deket kosan saya. langsung nerobos masuk kedalam kosan saya dengan raut muka dan tubuh yang lunglai. saya kebangun (dengan nyawa yang belum terkumpul semuanya) dan tanya kenapa?
"abis ditodong"
seketika, keinginan saya untuk tidur langsung terbuang jauh. dan dia (teman saya) langsung menceritakan apa yang barusan dia alami.
teman saya, Nugraha ceritanya habis jalan-jalan santai di Blok M sama dua temen sekosnya. sambil beli dispenser, dan perabotan lainnya.
kesialan mereka baru nampak ketika akan pulang dengan metromini 75 jurusan Blok M - Pasar Minggu.
fyi, tubuh Nugraha kecil banget. lebih kayak tengkorak hidup menurut saya. -_-
saat Nugraha duduk di bangku metromini. seorang pria yang nampak mabuk duduk disebelahnya, tiba-tiba saja pria mabuk tersebut dengan pisau kecil sebagai senjatanya, memaksa mengklaim apa-apa yang dimiliki Nugraha.
mayoritas yang jadi penumpang saat itu perempuan. supir dan kenek pun ragu untuk bertindak. terpaksalah sebuah handphone milik Nugraha berpindah tangan. Nugraha lebih khawatir keselamatannya ketimbang sebuah handphone.
malam -
saya mengetik ini semua untuk sekedar mengingatkan, rasa-rasanya belajar bela diri atau memiliki stun gun di kota Jakarta yang asri ini sangat amat diperlukan.
sangat.
pagi -
bangun lebih pagi dari biasanya hanya untuk mandi, dan mempersiapkan alat tulis untuk mengikuti tes. naik metromini, ikut tes, dan pulang lagi.
siang -
maen game DOTA sebentar dengan temen kos. kecapean dan akhirnya ketiduran dengan laptop menyala.
sore -
seorang temen kerja, yang kosannya deket kosan saya. langsung nerobos masuk kedalam kosan saya dengan raut muka dan tubuh yang lunglai. saya kebangun (dengan nyawa yang belum terkumpul semuanya) dan tanya kenapa?
"abis ditodong"
seketika, keinginan saya untuk tidur langsung terbuang jauh. dan dia (teman saya) langsung menceritakan apa yang barusan dia alami.
teman saya, Nugraha ceritanya habis jalan-jalan santai di Blok M sama dua temen sekosnya. sambil beli dispenser, dan perabotan lainnya.
kesialan mereka baru nampak ketika akan pulang dengan metromini 75 jurusan Blok M - Pasar Minggu.
fyi, tubuh Nugraha kecil banget. lebih kayak tengkorak hidup menurut saya. -_-
saat Nugraha duduk di bangku metromini. seorang pria yang nampak mabuk duduk disebelahnya, tiba-tiba saja pria mabuk tersebut dengan pisau kecil sebagai senjatanya, memaksa mengklaim apa-apa yang dimiliki Nugraha.
mayoritas yang jadi penumpang saat itu perempuan. supir dan kenek pun ragu untuk bertindak. terpaksalah sebuah handphone milik Nugraha berpindah tangan. Nugraha lebih khawatir keselamatannya ketimbang sebuah handphone.
malam -
saya mengetik ini semua untuk sekedar mengingatkan, rasa-rasanya belajar bela diri atau memiliki stun gun di kota Jakarta yang asri ini sangat amat diperlukan.
sangat.