[Garis Horizon] akhir-akhir ini hidup saya datar. cenderung flat dan membosankan.
bangun-kerja-pulang-online-tidur. begitu seterusnya. hah, i wish i can save the world just like Bruce Wayne or Clark Kent. but i am too lazy to laundry... :D
oke, balik ke cerita tentang kehidupan saya yang normal dan biasa-biasa saja.
normalnya, saya sangat menyukai jam istirahat dan bermalas-malasan. jam 12 siang adalah waktu favorit saya. dan kantin adalah tempat paling favorit di jam-jam segitu. sejauh dan sampai saat ini sih tujuannya buat makan. *menurut looo...*
nah, karena emang sifat saya suka merhatiin yang remeh-remeh. dan kayaknya udah jadi kebiasaan juga buat mikirin hal-hal yang sebenernya gak perlu dipikirin. semacam pemikir yang gagal gitu deh -_-
saya sering banget merhatiin tali sepatu orang lain, kancing baju, sampai cincin yang lagi dipakainya. bukan apa-apa, saya cuman suka keunikannya. yah, bahkan se-"biasa" apapun penampilannya, pasti ada aja sisi uniknya. dan itu yang selalu saya cari-cari.
dan, dari hasil perhatiannya saya pada hal-hal remeh tersebut. mengerucut pada kesimpulan bahwa kantin adalah tempat dimana grafik kebohongan seseorang akan menanjak.
buktinya adalah saat bertelepon. berikut percakapan rata-rata orang yang sedang menelepon tapi lagi makan dikantin.
"Oh iya pak, baik pak, saya lagi dijalan. bentar lagi saya kesana"
detik sesaat setelah menutup telepon dia melanjutkan makannya dengan santai dan tenang.
hal bohong lainnya yang menurut saya kejam adalah membohongi penjualnya.
pernah saya liat bapak-bapak, dari seragamnya saya berkesimpulan dia semacam security atau doorman. dia bilang dengan tiga buah Tahu ditangan "saya tambah Tahu-nya dua ya".
sigh, di Indonesia, bahkan gopek pun dikorupsi.
Arif Chasan - 18 Maret 2012, disaat kebohongan kecil dan besar begitu subur di negeri merah putih