Bukan mustahil
seseorang yang kita temui sepanjang hari ini adalah seorang
psycho, relawan kemanusiaan, atau mungkin seorang pahlawan perang.
ya, bisa jadi yang tadi menepuk pundak kita adalah seorang mata-mata internasional dan tetangga kita yang tersenyum pada kita setiap pagi tidak lain tidak bukan adalah seorang buronan polisi yang masih berkeliaran bebas. mungkin.
***
oke, sepertinya saya terlalu banyak nonton film barat. tapi bagaimana kalau saya mengulang lagi kalimat tadi dengan sedikit perubahan
"seseorang yang kita temui sepanjang hari ini adalah seorang yatim piatu. bisa jadi yang tadi menepuk pundak kita adalah seorang korban pemerkosaan di masa lalu dan tetangga kita yang tersenyum pada kita setiap pagi tidak lain tidak bukan adalah seorang peraih medali emas level dunia yang tak pernah diblow up media lokal"
Karena pada dasarnya
kita tak pernah tau apa-apa tentang masa lalu, sifat atau diri orang lain. bayangkan saja, untuk mengetahui atau memahami diri sendiri saja membutuhkan kedewasaan dan (tentu) sangat sulit. bagaimana mungkin kita bisa dengan pede-nya dan lantang mengatakan kalau kita tau dan paham sifat orang lain.
Oke, kita bisa melihatnya dengan kasat mata
kalau si Jupri itu arogan, atau si Badrul sombong, dan kita juga bisa tahu kalau si Juminten taat beragama.
tapi ya hanya itu, indra kita sampai kapanpun tak akan pernah bisa menembus atau melihat isi hati seseorang.
karena dalam setiap diri manusia ada banyak dimensi dimana tak mungkin orang lain bisa melihat atau memahaminya. hati, masa lalu, dan kenangan adalah contoh kecilnya.
dan saya meyakini, hanya Pemilik hati-lah yang paling mengerti isi hati seseorang dan Dia pula-lah yang maha membolak-balikkan hati. :)
maka dari itu, mengklaim kalau kita mengerti atau paham atau tahu apapun tentang seseorang hanya karena beberapa kali bertemu, sepertinya bisa dikategorikan sebagai kejahatan. :p
Doodlingan hari ini :
Truk besar di jalan tol
saat sedang melakukan perjalanan keluar kota dan melalui jalan bebas hambatan alias tol. saya akan sangat bersyukur jika melihat ada truk besar di samping kiri jalan. apalagi jika jalannya beriringan. saya mungkin akan sedikit tersenyum bahagia.
kenapa? karena itu artinya roda perekonomian Indonesia sedang bergerak. ada proses pendistribusian produk yang sedang berlangsung. singkatnya, masih ada harapan untuk perekonomian Indonesia. harapan yang besar. :)
Jika ingin dibandingkan
Banyak negara-negara di eropa, bahkan Jepang yang diprediksikan akan segera bangkrut
[link]. bahkan disebutkan rasio hutangnya terhadap
gross domestic product (GDP) bisa mencapai 250 persen di tahun 2015. bukan berita baik tentunya untuk negara semaju itu. sedangkan Indonesia? Alhamdulillah, masih bisa menggelontorkan miliaran hingga triliunan rupiah hanya untuk simulator pembuatan SIM. :p
Terus? emangnya kenapa?
ah entahlah... saya yang tingkat nasionalisme-nya tergantung musim. mungkin nggak ngerti perasaan para atlit yang dipuja ketika berprestasi atau yang dihujat ketika melakukan hal bodoh. saya cuman merasa, masih banyak kok yang bisa dibanggakan dari negara yang pembangunan dan transportasinya amburadul ini. :D
karena yang saya yakini... selama masih ada senyum melintang diwajah orang-orang dekat saya... saya masih punya (setidaknya) sedikit kebahagiaan.
dan kamu! iya kamuuu... jangan lupa senyum ya! :D
karena terkadang, butuh sedikit paksaan untuk bisa tersenyum setiap hari... di negeri ini.
Catatan :
* yang pengen digambarin, sok atuh jangan komennya aja.. coba kirim aja fotonya ke arif[at]chasan[dot]web[dot]id atau garishorizon[at]gmail[dot]com.
** berhubung intensitas ngedoodling saya tergantung mood, jadi mungkin bakalan lama pengerjaannya :D
*** sekian dan jangan sungkan yaaa :)