saya sangat bersyukur. sungguh-sungguh bersyukur.
saya mau cerita sedikit tentang hal-hal yang membuat saya benar-benar bersyukur.
saya mempunyai keluarga yang sangat suportif. kalau melihat kebelakang, waktu umur saya masih dibawah jumlah total jari tangan, saya tidak pernah dimarahi kalau pulang ke rumah dalam keadaan kotor akibat main bola hujan-hujanan. justru saya akan dimarahi besar-besaran kalau berbohong sama orang tua saya. bagi saya yang sekarang, ini benar-benar pelajaran yang sangat berharga.
saya kemudian masuk SD, MTs, dan SMK. semua sekolah yang saya tempati itu semuanya adalah pilihan saya. memang orang tua dan beberapa orang memberikan masukan, tapi keputusan akhirnya tetap ada di tangan saya.
juga ketika akhirnya saya lulus SMK dan memutuskan untuk merantau ke Jakarta, orang tua saya mendukung penuh keputusan saya tersebut.
di Jakarta inilah saya benar-benar belajar tentang hidup dan mengerti bagaimana dunia bekerja. jatuh bangun, susah senang, sakit sehat semuanya saya alami di Jakarta ini. bahkan rasa iri dan syukurpun saya baru benar-benar rasakan ketika hidup di sini.
boleh dibilang, beberapa minggu kebelakang saya baru mulai serius membangun hidup saya. dimulai dengan keputusan mencicil rumah diwilayah cileungsi, bogor. seperti biasa, begitu mendengar keputusan saya, kedua orang tua saya selalu suportif. justru malah ada teman yang "meragukan" keputusan saya dan menjabarkan sederet kerugiannya ketika saya pindah ke rumah cicilan saya sendiri dan setiap harinya harus pulang pergi kantor- rumah. saya senyum saja.
memang rumahnya jauh dari kata mewah dan kekurangannya banyak.. tapi ketika semuanya dari hasil tenaga sendiri dan tidak kekurangan ucapan syukur, semuanya sungguh manis.. betul kok :)
terakhir, kalau kebetulan ada yang lagi disekitaran cileungsi, bogor. monggo hubungi saya, kita ngeteh dan ngopi sambil cerita-cerita diberanda rumah kecil saya..
saya mau cerita sedikit tentang hal-hal yang membuat saya benar-benar bersyukur.
saya mempunyai keluarga yang sangat suportif. kalau melihat kebelakang, waktu umur saya masih dibawah jumlah total jari tangan, saya tidak pernah dimarahi kalau pulang ke rumah dalam keadaan kotor akibat main bola hujan-hujanan. justru saya akan dimarahi besar-besaran kalau berbohong sama orang tua saya. bagi saya yang sekarang, ini benar-benar pelajaran yang sangat berharga.
saya kemudian masuk SD, MTs, dan SMK. semua sekolah yang saya tempati itu semuanya adalah pilihan saya. memang orang tua dan beberapa orang memberikan masukan, tapi keputusan akhirnya tetap ada di tangan saya.
juga ketika akhirnya saya lulus SMK dan memutuskan untuk merantau ke Jakarta, orang tua saya mendukung penuh keputusan saya tersebut.
di Jakarta inilah saya benar-benar belajar tentang hidup dan mengerti bagaimana dunia bekerja. jatuh bangun, susah senang, sakit sehat semuanya saya alami di Jakarta ini. bahkan rasa iri dan syukurpun saya baru benar-benar rasakan ketika hidup di sini.
boleh dibilang, beberapa minggu kebelakang saya baru mulai serius membangun hidup saya. dimulai dengan keputusan mencicil rumah diwilayah cileungsi, bogor. seperti biasa, begitu mendengar keputusan saya, kedua orang tua saya selalu suportif. justru malah ada teman yang "meragukan" keputusan saya dan menjabarkan sederet kerugiannya ketika saya pindah ke rumah cicilan saya sendiri dan setiap harinya harus pulang pergi kantor- rumah. saya senyum saja.
memang rumahnya jauh dari kata mewah dan kekurangannya banyak.. tapi ketika semuanya dari hasil tenaga sendiri dan tidak kekurangan ucapan syukur, semuanya sungguh manis.. betul kok :)
terakhir, kalau kebetulan ada yang lagi disekitaran cileungsi, bogor. monggo hubungi saya, kita ngeteh dan ngopi sambil cerita-cerita diberanda rumah kecil saya..