akhir-akhir ini banyak sekali musibah terutama di jalanan Jakarta yang melibatkan anak-anak mudanya. mulai dari artis terkenal sampai yang emang gak kenal sama sekali. persamaannya satu, mereka mengendarai mobil yang bisa dibilang mewah pada waktu dini hari. tentu saja saya mendoakan yang terbaik bagi mereka yang terkena musibah. semoga kejadian yang sama tidak terulang lagi pada siapapun.
tapi seolah tidak mau kehilangan momen, media-media mulai menyorot kehidupan malam dan dini hari pemuda-pemudi berlimpah materi ini. bisa dilihat di sini. berita lainnya bisa dilihat di related postnya. dimana bisa ditarik kesimpulan kalau "kegiatan" malam hingga dini hari itu memang biasa bagi mereka dan sudah berlangsung sejak lama.
di waktu yang sama, sekitar dini hari. seseorang bernama Arif Chasan terkadang sedang ternyenyak, terkadang juga masih duduk di hadapan laptop menghabiskan malam dengan berlembur ria. tidak menyetir mobil seharga 1 M, tidak juga sedang menenggak apa yang mereka sebut "nectar of god". bisa dilihat ada sebuah jembatan besar dan panjang begitu jauh memisahkan apa yang disebut dengan nasib. :D
terlintas rasa iri pasti pernah. bagaimana tidak, hanya dengan sekali lihat saja bisa terpampang begitu besar perbedaannya. mereka yang mungkin tanpa meminta pun bisa mendapatkan kendaraan mewah, console game terbaru, gadget-gadget premium. bahkan mungkin setiap bulan bisa jalan-jalan keluar negeri. lalu ketika suatu hari saya melihat jauh kedalam cermin, apa yang saya lihat hanyalah seseorang yang mau bagaimanapun kerasnya bekerja, tetap aja kalau tanggal tua makannya kalau enggak gorengan ya rendang berwujud mie.
hehehehehehe
"tuhan tidak pernah bermain judi" kata mbak Nesya di buku terbarunya MayaMaia. i can only think nothing but agree with her. setiap lembar daun yang jatuh dihamparan bumi, setiap kokok ayam yang bersahutan dikala fajar, dan nasib serta takdir setiap individu yang bernafas tidak lain tidak bukan adalah lembar-lembar skenario maha besar yang bahkan sudah dituliskanNya jauh sebelum kita lahir.
saya mungkin ingin hidup yang serba nyaman, serba berkecukupan, serba berlimpahan saat ini. tapi Allah tau, bukan itu yang saya butuhkan. :)
yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa, berusaha, dan berprasangka baik akan skenario terbaik yang telah Ia tetapkan untuk diri kita masing-masing.
selamat menjalani hari...
tapi seolah tidak mau kehilangan momen, media-media mulai menyorot kehidupan malam dan dini hari pemuda-pemudi berlimpah materi ini. bisa dilihat di sini. berita lainnya bisa dilihat di related postnya. dimana bisa ditarik kesimpulan kalau "kegiatan" malam hingga dini hari itu memang biasa bagi mereka dan sudah berlangsung sejak lama.
di waktu yang sama, sekitar dini hari. seseorang bernama Arif Chasan terkadang sedang ternyenyak, terkadang juga masih duduk di hadapan laptop menghabiskan malam dengan berlembur ria. tidak menyetir mobil seharga 1 M, tidak juga sedang menenggak apa yang mereka sebut "nectar of god". bisa dilihat ada sebuah jembatan besar dan panjang begitu jauh memisahkan apa yang disebut dengan nasib. :D
terlintas rasa iri pasti pernah. bagaimana tidak, hanya dengan sekali lihat saja bisa terpampang begitu besar perbedaannya. mereka yang mungkin tanpa meminta pun bisa mendapatkan kendaraan mewah, console game terbaru, gadget-gadget premium. bahkan mungkin setiap bulan bisa jalan-jalan keluar negeri. lalu ketika suatu hari saya melihat jauh kedalam cermin, apa yang saya lihat hanyalah seseorang yang mau bagaimanapun kerasnya bekerja, tetap aja kalau tanggal tua makannya kalau enggak gorengan ya rendang berwujud mie.
hehehehehehe
"tuhan tidak pernah bermain judi" kata mbak Nesya di buku terbarunya MayaMaia. i can only think nothing but agree with her. setiap lembar daun yang jatuh dihamparan bumi, setiap kokok ayam yang bersahutan dikala fajar, dan nasib serta takdir setiap individu yang bernafas tidak lain tidak bukan adalah lembar-lembar skenario maha besar yang bahkan sudah dituliskanNya jauh sebelum kita lahir.
saya mungkin ingin hidup yang serba nyaman, serba berkecukupan, serba berlimpahan saat ini. tapi Allah tau, bukan itu yang saya butuhkan. :)
yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berdoa, berusaha, dan berprasangka baik akan skenario terbaik yang telah Ia tetapkan untuk diri kita masing-masing.
selamat menjalani hari...
setiap manusia ibarat wayang dalam sebuah panggung sandiwara. yang terpenting bersyukur dalam menjalaninya ya.
BalasHapusWah sudah baca buku MayaMaia ya? Aku belum tuh... dan jadi makin penasaran aja jadinya.
BalasHapusAku kok setuju dg pemberlakuan jam malam yang akhir2 ini jadi wacana ya...?
BalasHapusDi kota2 kecil aja anak2 muda banyak yang berkeliaran di jalan pada waktu malam hari, apalagi di kota metropolitan/megapolitan ya?
kita senasib, tapi bukan berarti kita tidak bisa berdoa, berusaha, dan berprasangka baik ^_^
BalasHapustulisannya menginspirasi... tetap semangat kaka ^_^
iya rif, bersyukur aja jadi manusia. bersyukur adalah sumber kebahagiaan... :)
BalasHapusSekali lagi, lepas dari doa dan usaha. Kita ini sudah kebagian peran masing-masing sehingga, tidak dapat memilih peran sesuai dengan apa yang kita sukai. Jadi, tetap bersyukur saja. Ibarat satu kelas satu angkatan, pelajaran yang diserap pun pastilah berbeda-beda. Tingkat kematangan dan dewasa pun juga berbeda-beda pula. Terima dengan lapang dan ikhlas. Tidak semua manusia selalu kebagian bahagia terus dan tidak pula semua manusia kebagian sedih terus. Ada masa-masanya roda itu berputar sebagai bentuk keadilan Tuhan :)
BalasHapussetuju banget sama ending ceritanya, karna berdoa adalah hal yang paling mulia
BalasHapushalo halo holahooo apa kabar di sanaaa :D
BalasHapusPasti Berhasil Bang Arif Chasan, percayalah. Doa dan tindakan melompat lebih tinggi akan berbuah manis, rambutan, duren, jerk dan uang. *kirim al fatiha
BalasHapusSABAR DAN KERJA PINTAR KAWAN
siap2 kumpulin banyak amal :))
BalasHapusumur manusia memang nggk ada yang tahu
semangat!!!
BalasHapus