11 comments
  1. setiap manusia ibarat wayang dalam sebuah panggung sandiwara. yang terpenting bersyukur dalam menjalaninya ya.

    BalasHapus
  2. Wah sudah baca buku MayaMaia ya? Aku belum tuh... dan jadi makin penasaran aja jadinya.

    BalasHapus
  3. Aku kok setuju dg pemberlakuan jam malam yang akhir2 ini jadi wacana ya...?
    Di kota2 kecil aja anak2 muda banyak yang berkeliaran di jalan pada waktu malam hari, apalagi di kota metropolitan/megapolitan ya?

    BalasHapus
  4. kita senasib, tapi bukan berarti kita tidak bisa berdoa, berusaha, dan berprasangka baik ^_^
    tulisannya menginspirasi... tetap semangat kaka ^_^

    BalasHapus
  5. iya rif, bersyukur aja jadi manusia. bersyukur adalah sumber kebahagiaan... :)

    BalasHapus
  6. Sekali lagi, lepas dari doa dan usaha. Kita ini sudah kebagian peran masing-masing sehingga, tidak dapat memilih peran sesuai dengan apa yang kita sukai. Jadi, tetap bersyukur saja. Ibarat satu kelas satu angkatan, pelajaran yang diserap pun pastilah berbeda-beda. Tingkat kematangan dan dewasa pun juga berbeda-beda pula. Terima dengan lapang dan ikhlas. Tidak semua manusia selalu kebagian bahagia terus dan tidak pula semua manusia kebagian sedih terus. Ada masa-masanya roda itu berputar sebagai bentuk keadilan Tuhan :)

    BalasHapus
  7. setuju banget sama ending ceritanya, karna berdoa adalah hal yang paling mulia

    BalasHapus
  8. halo halo holahooo apa kabar di sanaaa :D

    BalasHapus
  9. Pasti Berhasil Bang Arif Chasan, percayalah. Doa dan tindakan melompat lebih tinggi akan berbuah manis, rambutan, duren, jerk dan uang. *kirim al fatiha

    SABAR DAN KERJA PINTAR KAWAN

    BalasHapus
  10. siap2 kumpulin banyak amal :))
    umur manusia memang nggk ada yang tahu

    BalasHapus