sambil terduduk, pasir pantai ini kugenggam erat-erat. mataku menatap lurus kearah senja yang merah seperti buah tomat yang matang. matahari senja hari ini sama sekali tak menyengat, yang terasa justru suam-suam hangat dan sedikit dengungan untuk merasakan kembali keping kenangan beberapa tahun kebelakang. tidak. tidak ada air mata yang keluar kali ini. tidak juga rona sesal yang kerap kali menguburku dalam isakan tengah malam. hari ini, entah kenapa, ada damai dalam relung yang biasanya kosong. meski dibagian tertentu ada rasa kesat dan asam. tapi intinya hari ini aku lebih baik dari hari-hari sebelumnya. hari-hari kosong sesaat setelah kepergianmu.. hari-hari hampa tanpamu..
dengan segenggam pasir yang sudah ada dalam kepalanku, aku beranjak untuk berdiri. sembari mencurahkan semua rasa ke dalam genggaman, aku melempar pasir yang ku genggam lurus kearah senja layaknya pitcher baseball yang melemparkan bolanya sekuat tenaga untuk meraih kemenangan. bedanya, yang kulempar sekarang hanyalah pasir pantai yang tentu saja berpendar dan menghilang sejenak setelah terlepas dari genggamanku. mataku kembali fokus melihat senja yang setengah terbenam. akhirnya air mataku menang. mereka tak tahan lama-lama berkumpul didalam kelopakku. tanpa bisa ku tahan-tahan lagi, mereka berhasil berlari menyusuri pipiku yang sedikit kotor karena pasir pantai yang penuh kenangan ini.
aku terisak, aku kembali jatuh dan menumpahkan semua rasa pada pantai dan kerang-kerang kosong yang terserak. terbaring dan merungkut di pantai sepi ini takkan membuat orang lain heran. karena memang tak ada siapa-siapa disini. yang harusnya, minimal, ada kamu.
dengan segenggam pasir yang sudah ada dalam kepalanku, aku beranjak untuk berdiri. sembari mencurahkan semua rasa ke dalam genggaman, aku melempar pasir yang ku genggam lurus kearah senja layaknya pitcher baseball yang melemparkan bolanya sekuat tenaga untuk meraih kemenangan. bedanya, yang kulempar sekarang hanyalah pasir pantai yang tentu saja berpendar dan menghilang sejenak setelah terlepas dari genggamanku. mataku kembali fokus melihat senja yang setengah terbenam. akhirnya air mataku menang. mereka tak tahan lama-lama berkumpul didalam kelopakku. tanpa bisa ku tahan-tahan lagi, mereka berhasil berlari menyusuri pipiku yang sedikit kotor karena pasir pantai yang penuh kenangan ini.
aku terisak, aku kembali jatuh dan menumpahkan semua rasa pada pantai dan kerang-kerang kosong yang terserak. terbaring dan merungkut di pantai sepi ini takkan membuat orang lain heran. karena memang tak ada siapa-siapa disini. yang harusnya, minimal, ada kamu.
Tulisanmu kian mendalam, kian menyentuh arif ...
BalasHapusMba seolah merasakan sesak dan ternayang pasir pantai dgn seorg pria muda yg gundah.
Tak apa sesekali menepi, suara hati biasanya lebih nyata terdengar.
Setelah itu jgn lupa untuk bangkit dan tersenyum kembali :)
makasih banyak mbak irma... :D
Hapusini emang kejadian yang hanya terjadi di dalam kepala.. tapi cukup mewakilkan rasa.. :)
Arif.. Ndak usah galau yaaa.. *pukpuk :D
BalasHapusAyoo ikutan GA di popcorn ajaaa :D
Haha,, Galaauu?? Hmm, emang begitu, ada masanya. :D
HapusTulisan fiksi ya? Kelihatan dari pengambilan bahasanya hehe... Salam kenal :D
BalasHapussaya harus berulang kali baca tulisannya baru faham hihi...
BalasHapusJadi ini ceritanya sedang berangan angan bahwa semua masalah di hidup ini dapat dengan mudah di lempar bagai pasir pasir di pantai itu kan ? :))
BalasHapussepertinya kisah nyata nih.
BalasHapussemoga "rasa" itu terlempar jauh bersama butir2 pasir dan hanyut bersama derai air matamu. (haiyahh)
Andai dia ada disana, mungkin cerita rasa kan berbeda diawal tulisanmu :) so harusnya...ini hanya kenangan :)
BalasHapusapa si aku berharap dengan membuang pasir dalam genggamannya jauh-jauh lantas juga membuangan kenangan tentang si kamu-yang-seharusnya-ada-disana serta?
BalasHapusah, andai..
melempar pasir menggambarkan seolah ingin melepaskan semua beban masalah yang sedang dihadapi ya mas, tapi apadaya ternyata kembali berpendar kembali, alur dan pilihan katanya memikat ini mas
BalasHapusDari kata2nya aku menangkap kesedihan disana.. bagus penyampaiannya.
BalasHapusarif arif arif... :)
BalasHapusaku kerja di surabaya. kerja di bank. kamu kalau mau nabung di aku yah hahaha
kamu kenapa nak, kok fiksinya mendayu dayu
ongkos untuk malam mingguan buat yang menjomblo.. :D
BalasHapusnamun, hal itulah yang membuat kita semakin hidup. saya suka imajinasi kata-kata dan kalimat-kalimat yang kau susun pada postingan di atas sob? semoga saya bisa bermain kata-kata. Salam:)
BalasHapussaya suka gaya bahasanya:)
BalasHapusdon't worry we all here for you dear arif :)
BalasHapushai! masih inget saya dari loveto share ngga? url baaru nih, visit ya!!!!nice post, bahasanya bagus :)
BalasHapushttp://qilart.blogspot.com
iya bener kata,mba mae.Lagi gundah gulana bercampur galau ini.
BalasHapusHidup bawa asik aja,kagak usah mikirin yang kagak penting karena hidup cuma sekali :)
Artikel yang bagus gan, salam kenal.
BalasHapustulisan sedih
BalasHapusaku lama tak bewe bro
aku malah pindah blog
lagi galau yah? :P
BalasHapusikutin aja kata bob marley mas,,, don't worry... be happy *kaburr
BalasHapus