~GarisHorizon~ karena ini cerita bersambung, bagi yang belum baca chapter pertamanya lebih baik baca dulu. he.. ^_^ http://garishorizon.blogspot.com/2010/05/countdown-romance-chapter-1.html
2. Rahasia besar…
Hari itu aku datang lebih pagi dari biasanya, semuanya telah kuselesaikan! Ya!
semuanya, dari PR hingga piket membersihkan lingkungan kelas. Apalagi setelah kejadian menyebalkan kemarin, aku tidak mau setiap hari push up yang notabene adalah hukuman karena kemalasanku. Yup! Hari ini aku siap menghadapi Pak Sudarwanto guru paling killer disekolah ini, guru yang telah membuat lenganku pegal sampai saat ini.
“hei! ini kan sudah jam setengah delapan? Mana Pak Sudarwanto? Dia mau mengajar tidak sih?” kesalku dalam hati. Bagaimana tidak kesal, ketika aku tidak mengerjakan tugas-tugasku guru itu datang tepat waktu sekali, tapi giliran aku menyelesaikan semuanya, dia malah tidak datang! Sialan!. Akhirnya, akupun beranjak dan pergi ke ruang guru untuk memastikan semuanya. Akan tetapi, baru saja sampai dilorong sekolah yang menuju ruang guru aku melihat Pak Sudarwanto sedang duduk ditaman sekolah, posisinya membelakangiku sehingga dia tak melihatku. Pada saat aku hendak menghampirinya, kepala sekolah entah sejak kapan sudah ada didepannya dan menyerahkan sebuah amplop.
“Saya harap dengan ini bapak bisa melupakan semuanya.” Kata kepala sekolah dengan wajah yang sungguh membuatku kesal dan muak, suasana saat itu sangat sepi karena memang ini adalah waktu jam belajar sedang berlangsung.
“Tak sudi aku menerima itu!” Pak Sudarwanto berdiri dan menepis amplop yang diserahkan kepala sekolah.
“kalau begitu dengan terpaksa, bapak tidak bisa bekerja disini lagi sebagai guru.” Pak kepala sekolah berbalik dan pergi, sepertinya menuju ruangannya.
“apa kamu mau ngelakuin sesuatu buat Pak Sudarwanto?”
“tentu saja!” kataku yakin.
“Eeeeh... Sejak kapan kamu ada disitu?” aku kaget setengah mati saat kusadari orang yang berbicara denganku adalah Siska. kapan dia datang dan berdiri disampingku?. Memangnya dia ninja?.
“daritadi juga aku disini, kamunya aja yang gak nyadar.” Katanya sambil wajahnya sama sekali tidak menatapku, dia sedang serius menatap Pak Sudarwanto di taman.
“So, apa yang bakal kamu lakuin?” sambungnya.
“R-A-H-A-S-I-A, Rahasia!” kataku sambil beranjak kembali ke kelas meninggalkannya sendirian dilorong sekolah.
Bersambung…. ^_^
Chapter Selanjutnya : http://garishorizon.blogspot.com/2010/05/countdown-romance-chapter-3.html
2. Rahasia besar…
Hari itu aku datang lebih pagi dari biasanya, semuanya telah kuselesaikan! Ya!
semuanya, dari PR hingga piket membersihkan lingkungan kelas. Apalagi setelah kejadian menyebalkan kemarin, aku tidak mau setiap hari push up yang notabene adalah hukuman karena kemalasanku. Yup! Hari ini aku siap menghadapi Pak Sudarwanto guru paling killer disekolah ini, guru yang telah membuat lenganku pegal sampai saat ini.
“hei! ini kan sudah jam setengah delapan? Mana Pak Sudarwanto? Dia mau mengajar tidak sih?” kesalku dalam hati. Bagaimana tidak kesal, ketika aku tidak mengerjakan tugas-tugasku guru itu datang tepat waktu sekali, tapi giliran aku menyelesaikan semuanya, dia malah tidak datang! Sialan!. Akhirnya, akupun beranjak dan pergi ke ruang guru untuk memastikan semuanya. Akan tetapi, baru saja sampai dilorong sekolah yang menuju ruang guru aku melihat Pak Sudarwanto sedang duduk ditaman sekolah, posisinya membelakangiku sehingga dia tak melihatku. Pada saat aku hendak menghampirinya, kepala sekolah entah sejak kapan sudah ada didepannya dan menyerahkan sebuah amplop.
“Saya harap dengan ini bapak bisa melupakan semuanya.” Kata kepala sekolah dengan wajah yang sungguh membuatku kesal dan muak, suasana saat itu sangat sepi karena memang ini adalah waktu jam belajar sedang berlangsung.
“Tak sudi aku menerima itu!” Pak Sudarwanto berdiri dan menepis amplop yang diserahkan kepala sekolah.
“kalau begitu dengan terpaksa, bapak tidak bisa bekerja disini lagi sebagai guru.” Pak kepala sekolah berbalik dan pergi, sepertinya menuju ruangannya.
“apa kamu mau ngelakuin sesuatu buat Pak Sudarwanto?”
“tentu saja!” kataku yakin.
“Eeeeh... Sejak kapan kamu ada disitu?” aku kaget setengah mati saat kusadari orang yang berbicara denganku adalah Siska. kapan dia datang dan berdiri disampingku?. Memangnya dia ninja?.
“daritadi juga aku disini, kamunya aja yang gak nyadar.” Katanya sambil wajahnya sama sekali tidak menatapku, dia sedang serius menatap Pak Sudarwanto di taman.
“So, apa yang bakal kamu lakuin?” sambungnya.
“R-A-H-A-S-I-A, Rahasia!” kataku sambil beranjak kembali ke kelas meninggalkannya sendirian dilorong sekolah.
Bersambung…. ^_^
Chapter Selanjutnya : http://garishorizon.blogspot.com/2010/05/countdown-romance-chapter-3.html
jiah... kok bersambung sih???
BalasHapus@ina haha..pis.. saya lagi coba bikin cerbung... ^_^
BalasHapuscerbung >.< bikin gue ngklik berkali" karena baru tau ternyata blog ini punya cerbung yang bikin penasaran.. :), lanjut --> chapter 3
BalasHapus